Cara Menciptakan Keripik Pare Renyah Tidak Pahit
Cara Menciptakan Keripik Pare Renyah Tidak Pahit - Hallo sahabat cara buat resep, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara Menciptakan Keripik Pare Renyah Tidak Pahit, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Cara Buat Kerupuk, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Cara Menciptakan Keripik Pare Renyah Tidak Pahit
link : Cara Menciptakan Keripik Pare Renyah Tidak Pahit
Pemerian dan Ekologi
Persebaran, habitat, & perawatan
Kegunaan, Fungsi, Khasiat dan Manfaat
Peria dan diabetes
Keanekaragaman
HARGA KERIPIK PARE
BAHAN :
Anda sekarang membaca artikel Cara Menciptakan Keripik Pare Renyah Tidak Pahit dengan alamat link https://efaeswfd.blogspot.com/2010/08/cara-menciptakan-keripik-pare-renyah.html
Judul : Cara Menciptakan Keripik Pare Renyah Tidak Pahit
link : Cara Menciptakan Keripik Pare Renyah Tidak Pahit
Cara Menciptakan Keripik Pare Renyah Tidak Pahit
Resep Keripik Pare Kriuk Renyah Agar Tidak Pahit Tahan Lama Sederhana Spesial Asli Enak. Keripik singkong, keripik bawang, keripik pisang, keripik bayam, keripik kentang ini sudah hal biasa dan terlalu mainstream. Nah kini muncul keripik atau kerupuk anti mainstream yaitu keripik pare atau buah paria yang rasanya pahit tapi ada tips cara menghilangkan rasa pahit pada pare. Minimal rasa pahit nya agak berkurang. Setelah dijadikan keripik krispi atau kerupuk crispy garing kriuk dengan rasa gurih cocok untuk materi kudapan baru. Bagi yang tidak suka makan pare boleh coba keripik pare ini lantaran sama sekali tidak pahit, kini sudah tersedia aneka macam macam aneka rasa, mirip rasa keju.
Gambar Keripik Pare Ga Pahit |
Buah Pare atau Paria memang berasa pahit, namun ternyata pare mempunyai manfaat bagi kesehatan yang tidak sedikit. Sayur ini mempunyai aneka macam macam kandungan vitamin dan mineral mirip vitamin A, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin C, kalsium, kalium, seng, zat besi, tembaga dan fosfor.
Menurut situs Wikipedia. Peria atau pare yakni flora merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama kawasan India cuilan barat, yaitu Assam dan Burma. Anggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai sayuran maupun materi pengobatan. Nama Momordica yang menempel pada nama binomialnya berarti "gigitan" yang mengatakan pemerian tepi daunnya yang bergerigi mirip bekas gigitan.
Peria/pare/paria mempunyai banyak nama-nama lokal, di kawasan Jawa di sebut sebagai paria, pare, pare pahit, pepareh. Di Sumatra, peria dikenal dengan nama prieu, fori, pepare, kambeh, paria. Orang Nusa Tenggara menyebutnya paya, truwuk, paitap, paliak, pariak, pania, dan pepule, sedangkan di Sulawesi, orang menyebutnya dengan poya, pudu, pentu, paria belenggede, serta palia.
Pemerian dan Ekologi
Peria yakni sejenis flora merambat dengan buah yang panjang dan runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi. Peria tumbuh baik di dataran rendah dan sanggup ditemukan tumbuh liar di tanah telantar, tegalan, dibudidayakan, atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar. Tanaman ini tumbuh merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak lezat serta batangnya berusuk isma, Daun tunggal, bertangkai dan letaknya berseling, berbentuk bundar panjang, dengan panjang 3,5 - 8,5 cm, lebar 4 cm, menyebarkan menjari 5-7, pangkalnya berbentuk jantung, serta warnanya hijau tua. Bunga merupakan bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, mahkotanya berwarna kuning. Buahnya bundar memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8–30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan tiga daun buah.
Persebaran, habitat, & perawatan
Pare banyak di kawasan tropis. Tumbuh baik di dataran rendah dan sanggup ditemui di tanah telantar, tegalan, atau dibudidayakan dan ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar untuk diambil buahnya. Tanaman ini tidak perlu cahaya matahari yang terlalu banyak sehingga sanggup tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung. Benih peria diambil dari buah yang sudah cukup matang. Sesudahnya, semai dalam polypot dengan ukuran 8–12 cm, isi dengan tanah yang baik. Sesudahnya, semai sebanyak 2-3 biji. Tanah harus selalu lembap, hingga tumbuh tunas. Jika daun sudah muncul sebanyak 2-4 lembar, sisakan satu dan cabut yang lainnya. Pidahkan ke tanah, dan siram dengan air yang cukup, dan tutup dengan sekam.[9] Akan tetapi, peria yang berjenis peria gajih lebih baik ditanam di dataran rendah dengan tanah yang gembur. Biasanya ditanam di pekarangan, dan harus ada sedikit naungan biar buahnya sanggup berwarna putih.
Cara lain menanam tumbuhan pare yakni tanam eksklusif dengan memasukan 2 biji kedalam lubang sedalam 1– 2 cm kemudian ditimbun tanah. Panen mulai usia 2 bulan dan diulangi setiap seminggu sekali. Peria gajih ditanam lewat bijinya. Saat menugal biji, sebaiknya diberi bubuk dapur dahulu. Sebab, menanam peria gajih dihentikan sembarangan. Sulurnya harus dibantu merambat ke tiang rambatan. Adapun, jikalau sulur induk sudah berdaun lebih dari 10 lembar, gunting ujungnya biar bunga betina tidak muncul dari sulur induk. Setelah sulur dipotong, kelak akan ada muncul sulur yang baru. Jika hujan tidak juga turun, siram peria dengan teratur. Setelah bunga betina muncul, gres dilakukan pemupukan. Jangan berlebihan, alasannya yakni akan menjadikan sementara daun menjadi lebab, akan tetapi buahnya tetap kecil saja. Pemupukan dilakukan dua ahad sekali, dengan pupuk kimia atau organik. Kalau buahnya sudah terbentuk, harus dilapis kertas 2 rangkap untuk menghindarkan dari serangan lalat buah. Setelah 3 bulan, sudah bisa dipanen. Buah barulah bisa dipane apanila permukaan buah sudah menggembung dan berair. Tekan cuilan tengah buah, apabila masih keras, tunggu hingga sudah agak kenyal. Segerakanlah memetik buah sebelum menjadi kuning, lantaran itu menunjukan buah sudah menua. Buah yang menguning, sudah boleh diambil bijinya sebagai bibit. Apabila daun sudah menguning, cabutlah pohon peria tersebut, lantaran menunjukan sudah tak produktif.
Kegunaan, Fungsi, Khasiat dan Manfaat
Di negara-negara Asia Timur, mirip Jepang, Korea, dan Cina, peria dimanfaatkan untuk pengobatan, antara lain sebagai obat gangguan pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang muntah, bahkan telah diekstrak dan dikemas dalam kapsul sebagai obat herbal/jamu. Buahnya mengandung albuminoid, karbohidrat, dan pigmen. Daunnya mengandung momordisina, momordina, carantina, resin, dan minyak. Sementara itu, akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat, sedangkan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial. Peria juga sanggup merangsang nafsu makan,menyembuhkan penyakit kuning, memperlancar pencernaan, dan sebagai obat malaria. Selain itu, peria juga mengandung beta-karotena dua kali lebih besar daripada brokoli sehingga berpotensi bisa mencegah timbulnya penyakit kanker dan mengurangi risiko terkena serangan jantung ataupun abuh virus. Daun peria juga bermanfaat untuk menyembuhkan mencret pada bayi, membersihkan darah bagi perempuan yang gres melahirkan, menurunkan demam, mengeluarkan cacing kremi, serta sanggup menyembuhkan batuk.
Buahnya yang berasa pahit biasa diolah sebagai sayur, contohnya pada gado-gado, pecel, rendang, sayur tumis, sambal pare pedas, keripik pare goreng, keripik pare tepung, atau gulai. Di Cina peria diolah dengan tausi, tauco, daging sapi, dan cabe sehingga rasanya makin lezat atau diisi dengan gabungan daging dan tofu, sedangkan di Jepang peria jadi primadona makanan sehat lantaran diolah menjadi sup, tempura, atau asinan sayuran.
Ekstrak biji peria selain dipakai sebagai materi obat, ternyata juga sanggup dipakai sebagai pembasmi larva alami yang merugikan mirip larva Aedes aegypti yang menyebarkan penyakit demam berdarah dengue atau DBD.
Peria dan diabetes
Sejak zaman purba peria dipakai untuk merawat penderita kencing anggun lantaran terbukti mempunyai kegunaan hipoglikemik melalui insulin nabati yang mengurangi kandungan gula dalam darah dan air kencing. Penelitian mengenai khasiat hipoglikemik ini dilakukan oleh William D.Torres pada tahun 2004 baik secara in vitro maupun in vivo. Efek peria dalam menurunkan gula darah pada binatang percobaan bekerja dengan mencegah usus menyerap gula yang dimakan. Selain itu diduga peria mempunyai komponen yang mirip sulfonylurea, yakni obat antidiabetes paling tua. Obat jenis ini menstimulasi sel beta kelenjar pankreas badan memproduksi insulin lebih banyak, selain meningkatkan deposit cadangan gula glikogen di hati. Momordisin, sejenis glukosida yang terkandung dalam peria juga bisa menurunkan kadar gula dalam darah dan membantu pankreas menghasilkan insulin. Efek peria dalam menurunkan gula darah pada kelinci diperkirakan juga serupa dengan prosedur insulin.
Penemuan peria sebagai antidiabetes ini diperkuat oleh hasil penelitian andal obat berkebangsaan Inggris, A.Raman dan C.lau pada tahun 1996 yang menyatakan bahwa sari dan serbuk kering buah peria mengakibatkan pengurangan kadar glukosa dalam darahdan meningkatkan toleransi glukosa. Dalam ramuan tradisional, buah peria ditumbuk hingga menghasilkan cairan pahit atau merebus daun serta buahnya sehingga menghasilkan air yang sanggup diminum secara langsung. Sebagai obat diabetes, buah peria sanggup disajikan sebagai teh lantaran terbukti tidak mempunyai efek samping terhadap sistem pencernaan sehingga sempurna dikonsumsi oleh penderita yang mengalami konstipasi.
Keanekaragaman
Keanekaragaman peria ada tiga, peria gajih, peria hijau, dan peria ular. Kedua peria tersebut tidak dimakan, kecuali peria gajih lantaran rasanya pahit. Namun, peria gajih mempunyai rasa yang masih lumayan, sehingga masih disukai.
- Peria gajih yakni jenis peria yang paling banyak dibudidayakan dan paling disukai. Jenis ini biasa disebut juga pare putih atau pare mentega yang berasal dari India dan Afrika dengan bentuk buah panjang berukuran 30 – 50 cm, diameter 3 – 7 cm, berat rata-rata antara 200-500 gram/ buah.
- Peria hijau berbentuk lonjong, kecil dan berwarna hijau dengan bintil-bintil agak halus. Buah peria ini mempunyai panjang 15 – 20 cm, rasanya pahit dan daging buahnya tipis. Peria hijau ini gampang sekali pemeliharaannya, tanpa lanjaran atau para-para tumbuhan ini sanggup tumbuh dengan baik.
- Peria ular atau peria belut sanggup dikenali dengan buahnya yang berbentuk bundar panjang, agak melengkung dan panjangnaya mencapai 60 cm. Permukaan kulit buahnya berwarna belang-belang, yaitu hijau keputih-putihan mirip kulit ular dan rasa dagingnya tidak begitu pahit.
Pare atau buah Paria mempunyai nama latin Momordica charantia L. berasal dari negara India Barat dan Burma. Buah pare ini ternyata bisa dijadikan materi kudapan keripik yang lezat lantaran diproses khusus untuk mengurangi kadar kepahitannya. Digoreng dengan minyak sawit bermutu dengan tepung, garam, bumbu penyedap, bawang putih dan ketumbar sehingga menghasilkan keripik renyah gariang kriuk yang lezat untuk Anda nikmati bersama keluarga.
HARGA KERIPIK PARE
- Harga Rp 15.000,- untuk kemasan 200 gram.
- Reseller dengan harga kiloan lebih murah lagi, hanya Rp 65.000,- per kilogramnya.
Kripik pare renyah dan gurih ini dijual di sentra buah tangan khas jogja Ambarketawang, Gamping, Yogyakarta; Baledono, keripik pare magelang di Jalan Magelang, keripik pare bantul, keripik pare kudus, serta di Rumah Makan Jejamuran, Pandowoharjo, Sleman. Lokasi RM. Jejamuran. Berikut kumpulan diam-diam aneka kreasi dan variasi olahan resepi kripik pare krispi yang renyah untuk dijual sajian sedap istimewa dapur asix lengkap dengan cara bikin sendiri di rumah ala rumahan (Homemade) step by step anti gagal yang simple, gampang dan simpel untuk konsumsi sendiri maupun untuk jualan wangsit perjuangan bisnis toko keripik dan toko buah tangan khas aneka rasa pedas manis, asin gurih, original natural, super pedas, dll.
RESEP KERIPIK PARE
BAHAN :
- Buah paria atau pare secukupnya
- Garam secukupnya
- Minyak goreng secukupnya
- Siapakan alat dan materi yang kita butuhkan.
- Cuci pare kemudian dipotong agak tipis
- Kemudian rendam pare yang sudah dipotong ke dalam air garam, jumlah garam haruslah banyak biar rasa pahit pada pare berkurang banyak.
- Rendam pare selama satu malam sehabis itu basuh lagi dengan air bersih.
- Langkah selanjutnya yakni menjemur keripik tersebut hingga kering. Untuk waktunya tergantung cuaca kalau cuacanya panas hanya membutuhkan waktu satu hari.
- Setelah benar-benar kering, pare tersebut di goreng hingga matang.
- Sajikan.
Demikianlah Artikel Cara Menciptakan Keripik Pare Renyah Tidak Pahit
Sekianlah artikel Cara Menciptakan Keripik Pare Renyah Tidak Pahit kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cara Menciptakan Keripik Pare Renyah Tidak Pahit dengan alamat link https://efaeswfd.blogspot.com/2010/08/cara-menciptakan-keripik-pare-renyah.html